Pencetakan 3D FDM dan perlindungan lingkungan
Pencetakan 3D FDM memiliki dua atribut utama, dan kedua atribut inilah yang oleh para penggemar disebut sebagai teknologi ramah lingkungan. Pertama, banyak sistem pencetakan 3D menghasilkan sedikit limbah, yang berbeda dari teknik manufaktur tradisional (seperti pencetakan injeksi, pengecoran, pencetakan, dan pemotongan). Kedua, printer 3D di rumah, toko, dan pusat komunitas dapat menggunakan desain digital untuk memproduksi produk di tempat, mengurangi kebutuhan untuk mengirim produk ke pengguna akhir.
Namun, analisis kuantitatif kinerja lingkungan dari pencetakan plastik 3D masih terbatas. Sebagian besar hanya berfokus pada energi yang digunakan dalam proses produksi, dan tidak mencakup dampak produksi bahan baku, penggunaan produk itu sendiri, atau pengelolaan limbah. Untuk mengisi kesenjangan ini, kami menyelenggarakan edisi khusus Jurnal Ekologi Industri Universitas Yale. Kami menemukan bahwa antusiasme tentang kemungkinan peningkatan lingkungan secara drastis perlu diimbangi dengan pemahaman tentang bagaimana teknologi ini diimplementasikan dan keadaan perkembangannya saat ini.
Terutama digunakan di industri
Sebagian besar konsumen yang pernah melihat mesin pencetak 3D tahu bahwa mesin tersebut berukuran kecil, berbentuk kotak, mirip dengan printer inkjet. Sistem ini dapat membuat produk sederhana seperti penahan pintu, pembuka botol, dan pegangan tas belanja, dan biasanya terbuat dari satu jenis material.
Sebenarnya, pencetakan 3D adalah serangkaian teknologi yang terutama digunakan di industri, yang disebut manufaktur laminasi. Sistem ini menghasilkan objek berdasarkan informasi digital dengan menambahkan lapisan material secara kontinu. Objek-objek ini kemudian diproses lebih lanjut dan dirakit menjadi produk seperti komponen mesin jet, alat bantu dengar, implan medis, dan berbagai jenis komponen kompleks yang digunakan dalam peralatan industri. Oleh karena itu, manufaktur laminasi merupakan pelengkap proses manufaktur tradisional, bukan penggantinya.
Selama beberapa dekade, industri telah menggunakan manufaktur laminasi untuk membuat prototipe untuk desain produk dan perencanaan produksi. Kini, teknologi ini semakin matang dan digunakan untuk memproduksi komponen dan produk akhir.
Manufaktur laminasi sangat berguna untuk memproduksi komponen khusus dan sejumlah kecil objek kompleks dengan biaya lebih rendah daripada manufaktur tradisional, yang biasanya membutuhkan persiapan peralatan produksi yang memakan waktu dan mahal.
